Jumat, 01 Februari 2019

Oleh : Lusy Bunga Anggraeni

Seberapa Bahaya sih DBD?


     Demam Derdarah Dengue atau yang sering kita sebut dengan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularka dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes (Ae). Ae aegypti merupakan vektor paling utama, namun spesies lain seperti Ae albopictus juga dapat menjadi vektor penular.

    Di Indonesia sendiri, kasus demam berdarah cukup tinggi, hal ini dikuatkan dengan data akhir Januari 2019, tercatat ada 13.683 penderita demam berdarah di Indonesia. Yang menjadi pertannyaaan apa sih faktor yang membuat peningkatan DBD?. Cuaca pun juga menjadi salah satu faktor peningkatan DBD. Kasus DBD sering kali muncul dimusim pancaroba seperti saat ini, khususnya dibulan Januari.

    Nyamuk sendiri berkembang biak digenangan air, dan nyamuk cenderung berada ditempat-tempat yang lembab. Sebenarnya sudah banyak yang tahu faktor apa saja yang menyebabkan demam berdarah. Tetapi kebanyakan menyepelekan hal tersebut, dan menganggap terkena DBD merupakan hal yang biasa.

    Kurangnya kesadaran dari masyarakat dan kurang tegasnya pemerintah dalam menangani masalah ini, mengakibatkan peningkatan penderita DBD pertahun semakin meningkat. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang penanggulangan apa dampak DBD. Pemerintah juga dapat melakukan pengasapan disetiap rumah atau pemberian bubuk ABT gratis yang dapat diambil di puskesmas atau lewat ketua RT untuk mengurangi bibit nyamuk.

    Dampak yang ditimbulkan dari DBD ini cukup berbahaya karena dapat menimbulkan kematian. Jika penderita DBD telat diobati maka nyawa pun akan melayang. Penderita yang terkena DBD jika tidak segera ditangani, maka DBD semakin berkembang parah dan menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satu komplikasi yang paling mungkin adalah kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening, yang dapat menyebabkan pendarahan. Lambat laun pendarahan yang dialami dapat menyebabkan syok, akibat terkenan darah yang menurun drastis dalam waktu yang singkat. Jika penderita DBD sampai tahap syok, kondisi seperti ini disebut sebagai dengue syok syndrome (DSS) dan dapat menyebabkan kegagalan sistem organ yang berujung pada kematian. Tercatat oleh kementerian kesehatan bahwa pada bulan ini Januari 2019 angka kematian karenaa DBD mencapai 133 orang.

    Dilihat dari besarnya dampak yang ditimbulkan oleh DBD maka dari itu, sangat diperlukan kesadaran untuk menanggulangi atau mencegah penyebaran demam berdarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar