Pendidikan Seumur Hidup
Oleh : Putri Ulfa Dewi
“Pendidikan Seumur Hidup” adalah makna yang seharusnya
benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta komprehensif dan dibuktikan dalam
pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para
pendidik di negeri kita.
Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup
bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan
oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang”
yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini
harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan
tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.
Pendidikan seumur hidup bersifat holistik,
sedangkan pengajaran bersifat spesialistik, terutama pengajaran yang
terpilih dan terinferensikan dalam berbagai bentuk kelembagaan belajar. Holistik memiliki arti lebih
mengarah kepada pengutuhan atau penyempurnaan. Manusia selalu berusaha uintuk
mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun seberapa besar usahapun
kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu. Karena kesempurnaan hanya milik
Sang Pencipta Alam.
Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak
belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan
hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam
dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan
kehidupan secara universal.
Dalam Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi
antara tantangan (challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response)
dari daya dalam diri manusia. Dalam belajar juga terjadi interaksi komunikasi
antara manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar
melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan hidup.
Belajar berarti menghargai hidup kita.
Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah
(tuntutlah ilmu) dari ayunan sampai liang lahat”.Belajar
merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua
mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui
apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar
memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar
menghormati dan belajar semua hal.
B .Alasan Pendidikan Seumur Hidup diperlukan :
1. Alasan Keadilan
Terselengaranya pendidikan seumur hidup secara meluas dikalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan social. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya berarti pula persamaan social, ekonomi, dan politik. pendidikan seumur hidup pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan social.
Contoh : adanya mahasiswa yang berusia di atas 40 tahun dalam sebuah universitas dan tidak di berlakukannya perbedaan tingkat sosial dalam pendidikan.
2.Alasan Ekonomi
Persoalan pendididkan seumur hidup dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di Negara sedang berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan , sedangkan di sisi lain keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali di Negara yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan.
Contoh : penaikan gaji dan jabatan dalam suatu perusahaan bagi yang memiliki gelar pendidikan.
3.Alasan Sosial
Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yang kuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individu melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain.
Contoh : adanya hubungan keuntungan timbal balik antar guru dan siswanya, seperti seorang siswa yang memperoleh ilmu dari gurunya dan guru yang menerima upah dari pengajarannya.
4.Alasan Perkembangan IPTEK
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian dan muncul pendekatan-pendekatan baru dan perubahan orientasi dalam proses belajar mengajar, konsep pengembangan tingkah tingkah laku, perubahan peran guru dan siswa, munculnya berbagai tenaga kependidikan nonguru, pendayagunaan sumber belajar yang semakin bervariasi, dan lain-lain.Kesemuanya itu mengandung potensi yang kaya bagi terselenggaranya pendidikan sepanjang hidup.
Contoh : dahulu orang mengirim pesan melalui surat, sekarang orang telah dapat mengirim pesan melalui HP atau layanan internet.
Terselengaranya pendidikan seumur hidup secara meluas dikalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan social. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya berarti pula persamaan social, ekonomi, dan politik. pendidikan seumur hidup pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan social.
Contoh : adanya mahasiswa yang berusia di atas 40 tahun dalam sebuah universitas dan tidak di berlakukannya perbedaan tingkat sosial dalam pendidikan.
2.Alasan Ekonomi
Persoalan pendididkan seumur hidup dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di Negara sedang berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan , sedangkan di sisi lain keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali di Negara yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan.
Contoh : penaikan gaji dan jabatan dalam suatu perusahaan bagi yang memiliki gelar pendidikan.
3.Alasan Sosial
Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yang kuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individu melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain.
Contoh : adanya hubungan keuntungan timbal balik antar guru dan siswanya, seperti seorang siswa yang memperoleh ilmu dari gurunya dan guru yang menerima upah dari pengajarannya.
4.Alasan Perkembangan IPTEK
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian dan muncul pendekatan-pendekatan baru dan perubahan orientasi dalam proses belajar mengajar, konsep pengembangan tingkah tingkah laku, perubahan peran guru dan siswa, munculnya berbagai tenaga kependidikan nonguru, pendayagunaan sumber belajar yang semakin bervariasi, dan lain-lain.Kesemuanya itu mengandung potensi yang kaya bagi terselenggaranya pendidikan sepanjang hidup.
Contoh : dahulu orang mengirim pesan melalui surat, sekarang orang telah dapat mengirim pesan melalui HP atau layanan internet.
5.Alasan Sifat Pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan iptek di satu sisi dalam skala besar meminta pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi disisi yang lain juga member andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang banyak menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu saja berubah.
Untuk dapat menangani pekerjaan-pekerjaan yang menuntut persyaratan-persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus. Kondisi seperti ini mengandung implikasi bahwa pendidikan seumur hidup merupakan alternative yang dapat mengantisipasi pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh pekerja-pekerja di masa depan.
Contoh : pelamar yang bekerja sesuai dengan bidang jurusan yang telah di kuasai, seperti perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit.
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan iptek di satu sisi dalam skala besar meminta pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi disisi yang lain juga member andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang banyak menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu saja berubah.
Untuk dapat menangani pekerjaan-pekerjaan yang menuntut persyaratan-persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus. Kondisi seperti ini mengandung implikasi bahwa pendidikan seumur hidup merupakan alternative yang dapat mengantisipasi pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh pekerja-pekerja di masa depan.
Contoh : pelamar yang bekerja sesuai dengan bidang jurusan yang telah di kuasai, seperti perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit.
Masih Binggung Mencari Situs Togel Online, Live Casino & Taruhan Bola Yang Terpercaya ?
BalasHapusProses Transaksi Yang Cepat Dan Super Mudah
Minimal Depo 20rb & WD 50rb
cs online 1x24 jam
WA : [+855]964630067
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||